Pronomina Persona Subjek dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Banjar: Sebuah Analisis Kontrastif
Kata Kunci:
Pronomina, Pronomina Persona, Subjek, Bahasa Inggris, Bahasa BanjarAbstrak
Tulisan ini bertujuan menjelaskan ciri-ciri pronomina persona subjek dalam bahasa Banjar dan bahasa Inggris. Kedua bahasa tersebut dibandingkan karena berasal dari rumpun bahasa yang berbeda, yaitu bahasa Inggris dari rumpun Indo-Eropa dan bahasa Banjar dari rumpun Austronesia. Perbedaan asal-usul ini memungkinkan munculnya karakteristik yang unik dan menarik untuk dibandingkan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pronomina dalam bahasa Inggris dan bahasa Banjar memiliki sejumlah persamaan dan perbedaan. Persamaannya, kedua bahasa ini sama-sama menggunakan kata keterangan lain untuk membentuk pronomina persona orang kedua jamak, karena tidak memiliki bentuk khusus untuk menyebutnya. Sementara itu, perbedaan terletak pada jumlah dan penggunaan pronomina persona. Bahasa Inggris memiliki jumlah pronomina yang lebih terbatas, sedangkan bahasa Banjar lebih beragam, seperti ulun, aku, dan unda yang semuanya berarti “saya” namun dengan nuansa penggunaan yang berbeda. Selain itu, pronomina dalam bahasa Banjar bersifat netral gender, berbeda dari bahasa Inggris yang membedakan berdasarkan jenis kelamin. Pronomina bahasa Inggris menandai jenis kata benda, sedangkan bahasa Banjar menekankan aspek kesantunan sesuai konteks tutur dan hubungan antar penutur.
Unduhan
Referensi
Aini, D. N. (2016). Politeness Distinction: Terms of Address Used by Banjarese Youth in Daily Life. Jurnal Langkawi, 2(2), 233–248.
Alisyahbana, S. T. (1978). Tata Bahasa Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Rakyat.
Alwi, H. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arapah, E., & Fatchul, M. (2017). Politeness Using Banjarese and American English Personal Subject Pronoun by English Department Students of Lambung Mangkurat University. Journal of Languang Teacing and Research, 8(2), 253.
Hamid, S. A. (2014). Teknik Penerjemahan Lisan dalam Tradisi Bekayat di Lombok. Mabasan, 8(2), 150–163. https://doi.org/10.62107/mab.v8i2.93
Hapip, A. D. (1997). Kamus Bahasa Banjar-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ismayasari, R., Pastika, I. W., & Putra, A. P. (2016). Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka pada Editorial Media Cetak. Jurnal Humanis Fakultas Ilmu Budaya UNUD, 17(1), 265–273.
Jahdiah. (2007). Sistem dan Ciri Pronomina Persona Bahasa Banjar. In Bunga Rampai Hasil Penelitian Kebahasaan Balai Bahasa Banjarmasin (1 ed.). Banjarmasin: Balai Bahasa Banjarmasin.
KBBI. (2016). Pronomina. Diambil 1 September 2025, dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia website: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pronomina
Kobak, K. K. (2013). Analisis Kontrastif Kata Ganti Orang Bahasa Inggris dan Bahasa Yali. Universitas Samratulangi Manado.
Moeliono, A. M., & Dardjowidjojo, S. (1988). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Nkopuruk, I., & Saheed, O. K. (2018). The English Pronouns and Their Usage. Nigeria: Tai Solarin University of Education.
Nurmalasari, W. (2022). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Karangan Teks Narasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Riset Dan Inovasi Pendidikan Dasar, 2(2), 129–137. https://doi.org/10.55933/tjripd.v2i2.424
Santuso, S., & Sukarno, S. (2025). Contrastive Analysis of Form and Meaning of Reduplication in Madurese and Minangkabau Language. Journal of Language, Literature, Social and Cultural Studies, 3(1), 44–57. https://doi.org/10.58881/jllscs.v3i1.276
Suryani, I., Amisa, S., & Putri, T. (2024). Analisis Linguistik dan Pragmatik Kata Ganti Subjek dan Objek dalam Bahasa Arab-Melayu. ANTHOR: Education and Learning Journal, 3(6), 28–38
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 HUSNUL ATHIYA (Author)

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.





